Saturday, July 27, 2024
HomeUncategorizedTransisi Pemerintahan Baru, PTPP Pasang Target Koservatif

Transisi Pemerintahan Baru, PTPP Pasang Target Koservatif

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memasang sasaran konservatif pada 2024, seiring pergantian pemerintahan baru. Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan pada momentum transisi, pengadaan proyek-proyek umumnya akan mengalami perlambatan.

\\”Jadi pasar utama kita di pemerintah. Umumnya proyek pemerintah tumbuh 15 persen. Karena ini sedang peralihan, kita agak konservatif dahulu tahun ini,\\” kata Bakhtiyar kepada wartawan di wilayah Jakarta Selatan, dikutip Jumat (21/3/2024).

Sebagai referensi, sepanjang 2023 perseroan membukukan perolehan kontrak baru Rp 31,67 triliun. Kontrak baru hal yang demikian didominasi oleh proyek dengan sumber dana pemerintah sebesar 42,79 persen, swasta 37,20 persen dan BUMN 20,01 persen. Tahun ini, konsentrasi utama perseroan yakni menyelesaikan project-project yang telah berjalan.

Hingga dengan kini, order book PTPP per Desember itu Rp 48 triliun. Jadi masih cukup banyak, itu dapat kita jual kira-kira 2-3 tahun. Dominasinya masih di proyek-proyek strategis nasional,\\” imbuh Bakhtiyar.

Dari sisi pendapatan, perseroan juga pasang sasaran konservatif di kisaran Rp 21 triliun. Gambaran saja, sepanjang 2023 rtp starlight princess perseroan membukukan pendapatan Rp 19,99 triliun atau naik 5,66 persen dari pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 18,92 triliun.

\\”Penjualan kita di tahun 2023 hampir Rp 20 triliun. Tahun ini (2024) sama, tumbuhnya agak konservatif juga. Jadi sekitar Rp 21 triliun, jadi tumbuh sedikit,\\” kata Bakhtiyar.

Dari Rp 21 triliun itu, proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara andil sekitar Rp 6 triliun. Adapun pada 2023, perseroan telah mengantongi sekitar Rp 3 triliun dari proyek IKN. \\”Jadi IKN ini juga masih jadi komponen utama dari proyek-proyek yang ada di PP bagus itu kontrak baru maupun pendapatan,\\” imbuh Bakhtiyar memungkasi.

PTPP Ungkap Proses Merger dengan WIKA

Kementerian BUMN berencana menggabungkan BUMN sektor infrastruktur atau BUMN Karya. Nantinya, akan ada penggabungan sejumlah perusahaan menjadi tersisa 3 BUMN saja.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi membeberkan, perseroan dikala ini masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian BUMN. Sebelumnya, perseroan yang telah turut kajian mengenai rencana penggabungan usaha antar BUMN karya.

\\”Ini mungkin kajiannya telah mulai ada walhasil meskipun kita masih menunggu hasil rincinya seperti apa. Jadi kita secara resmi dan secara rincinya nanti proses penggabungannya, sistem penggabungannya seperti apa, itu masih kita tunggu dari Kementerian dahulu,\\” kata dia kepada wartawan di wilayah Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).

Bakhtiyar mengatakan, PTPP kemungkinan akan digabung dengan Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Lainnya, ada PT Hutama Karya (Persero) yang kemungkinan akan digabungkan dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Melainkan hal ini masih dipertimbangkan dengan menengok kompetensi masing-masing perusahaan.

\\”Kita juga turut dalam proses kajian itu. Kita diminta data-datanya. Jadi segala kompetensi PP, kelebihan dan kekurangannya juga diassessment. Sehingga nanti cocoknya digabung dengan siapa,\\” imbuh Bakhtiyar.

Saat ini, Bakhtiyar mengatakan BUMN karya dikala ini memiliki kompetensi hampir sama, sehingga tak jarang ada kompetisi ketat antar sesama BUMN karya. Ke depannya, hasil penggabungan BUMN karya ini akan dipusatkan pada bidang khusus.

\\”Saat ini ada 7 (BUMN karya) dengan kompetensi yang sama. Semuanya dapat membiding projek yang sama, itu mungkin jadi salah satu evaluasi di Kementerian BUMN. Sehingga tak ada yang punya spesialisasi khusus,\\” ujarnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments